Gejala Stres yang Tak Kasat Mata Bahaya Stres pada Tubuh

Selasa, 24 Desember 2024 16:16

Stres tak hanya perasaan negatif, ia bisa berwujud sakit perut, GERD, tekanan darah tinggi, hingga sakit kepala. Kenali gejala stres fisik yang sering luput perhatian dan konsultasikan ke dokter!

illustration Gejala Stres Fisik © copyright RDNE Stock project - Pexels

Stres bukanlah sekadar perasaan negatif yang terlihat jelas. Seringkali, ia bersembunyi di balik perubahan perilaku, kelelahan, atau isolasi diri. Namun, ada juga tanda-tanda stres yang hanya dirasakan penderitanya sendiri, mirip seperti sakit fisik. Tanda-tanda ini, yang seringkali luput dari perhatian orang lain, menyimpan pesan penting tentang kesehatan mental kita.

Gejala Stres yang Tak Kasat Mata

Gejala stres yang hanya dirasakan penderitanya sendiri, disebut sebagai tanda subyektif atau gejala psikosomatis. Menurut Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, gejala-gejala ini merupakan tanda peringatan akan adanya gangguan kesehatan mental. Seringkali, gejala ini muncul sebagai gangguan fisik yang sulit dikenali oleh orang lain.

Berbagai Manifestasi Fisik Stres

Dr. Ray menjelaskan bahwa gejala psikosomatis ini seringkali berat, namun tak terlihat. Gejalanya sangat beragam, antara lain:

  1. Sakit perut berulang
  2. Gejala menyerupai GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
  3. Tekanan darah tinggi
  4. Sakit kepala
  5. Pandangan kabur

Kondisi stres meningkatkan kadar hormon kortisol. Tingginya kadar kortisol dapat mempercepat gerakan usus, menyebabkan ketidaknyamanan perut, dan meningkatkan produksi asam lambung, sehingga memicu gejala mirip GERD. Kortisol juga meningkatkan adrenalin dan epinefrin, yang dapat menyebabkan sakit kepala dan pandangan kabur. Selain itu, stres dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi), meningkatkan tekanan darah, bahkan pada mereka yang tidak memiliki riwayat hipertensi.

Apa saja gejala fisik stres yang sering muncul?

Gejala fisik stres yang sering muncul berupa sakit perut berulang, gejala seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), tekanan darah tinggi, sakit kepala, dan pandangan kabur. Gejala-gejala ini seringkali disalahartikan sebagai masalah fisik semata.

Mengapa stres dapat menyebabkan sakit perut?

Stres meningkatkan hormon kortisol. Kortisol yang tinggi mempercepat gerakan usus dan meningkatkan produksi asam lambung, memicu ketidaknyamanan perut dan gejala seperti GERD.

Bagaimana stres memengaruhi tekanan darah?

Stres dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi), sehingga meningkatkan tekanan darah, bahkan tanpa riwayat hipertensi sebelumnya.

Bagaimana cara membedakan gejala stres dengan penyakit fisik?

Seringkali sulit membedakannya karena gejala stres bisa mirip dengan penyakit fisik. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat, agar tidak salah mendiagnosis sendiri.

Apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala fisik yang diduga akibat stres?

Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan mendiagnosis sendiri karena gejala fisik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres.

Pentingnya Konsultasi Medis

Sayangnya, gejala-gejala ini seringkali disalahartikan sebagai masalah fisik semata. Banyak individu yang mengunjungi dokter dengan keluhan fisik seperti sakit perut atau tekanan darah tinggi, tanpa menyadari bahwa stres merupakan penyebab utamanya. Dr. Ray menekankan bahwa penyebabnya adalah stres psikologis dan emosional yang tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari mendiagnosis diri sendiri dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Artikel terkait

Stres Ibu Rumah Tangga Gejala Fisik & Cara Mengatasinya
Produktivitas Kunci Atasi Masalah Berat
Sembuh dari Trauma Penganiayaan Fisik
Krisis Ekonomi Keluarga Ancam Kesehatan Mental Remaja Jakarta
Studi Global Ungkap Hari-Hari dengan Risiko Bunuh Diri Tinggi
Apresiasi untuk Ibu Pilar Keluarga
Skizofrenia pada Anak Panduan Orangtua Menuju Pemulihan
Kenali Tanda Awal Skizofrenia dan Atasi Lebih Cepat
Mengenal Skizofrenia Lebih Dalam
Mengenal Skizofrenia Gangguan Mental Berat
Kesehatan Jiwa Siswi 25 Kali Lebih Rentan
Media Sosial dan Kesehatan Jiwa Remaja Bahaya Informasi Receh